3 class="post-title entry-title">
Seni Berbakti pada Orang Tua
Bagi yang belum pernah merasakan nikmat dan indahnya berbakti kepada orang tua
Bagi yang belum maksimal berbakti kepada mereka
Ketauhilah…bahwa ternyata dalam usaha untuk melaksanakan bakti terdapat seni!
Seni bagaimana bertutur kata yang baik…mencari kata-kata yang tidak menyakiti orang tua.
Seni bagaimana membuat orang tua selalu tersenyum bahkan kalau bisa tertawa riang gembira.
Seni bagaimana menahan rasa ingin makanan dan minuman yang tersedia karena dikira orang tua juga menginginkannya.
Seni bagaimana berusaha mencari makanan dan minuman yang diinginkan oleh
orang tua, meskipun terkadang harus kepanasan, kehujanan.
Seni bagaimana lebih mendahulukan mereka dibandingkan anak dan istri tanpa menelantarkan anak dan istri.
Seni bagaimana menjaga perasaan orang tua.
Seni bagaimana bersikap tawadhu’ di depan orang tua.
Seni ketika menafkahi orang tua, bagaimana kita harus lebih beriman
kepada janji Allah Ta’ala dalam hal memberikan nafkah, meskipun
terkadang kita dalam keadaan sulit dan kepepet.
Seni bagaimana agar orang tua tidak malu menerima pemberian kita, anaknya.
Dari sinilah akhirnya, semoga kita lebih memahami:
1- Kenapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh seseorang
lebih mendahulukan berbakti kepada orang tuanya dibandingkan berjihad (
sebagaimana dalam hadits riwayat Bukhari)
عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ ( جَاءَ
رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَاسْتَأْذَنَهُ فِي الْجِهَادِ فَقَالَ أَحَيٌّ وَالِدَاكَ قَالَ نَعَمْ
قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ ).
Artinya: “Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata; “Pernah
seseorang mendatangi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lalu ia
minta izin untuk berjihad, Lalu Beliau bertanya: “Apakah kedua orang tua
masih hidup?” Orang itu menjawab:”Iya”. Beliau bersabda: “Berjihadlah
dalam mengurus keduanya.” HR. Bukahri.
2- Kenapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan
seseorang untuk tetap diam bersama ibunya, karena pada kedua kaki ibunya
terdapat surga.
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ، أَنَّ جَاهِمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ،
أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: إِنِّي
أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ فَجِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ. قَالَ: «أَلَكَ
وَالِدَةٌ؟» قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: «اذْهَبْ فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ
الْجَنَّةَ عِنْدَ رِجْلَيْهَا» هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ وَلَمْ
يُخَرِّجَاهُ.
Artinya: “Mu’awiyah bin Jahimah meriwayatkan bahwa Jhimah radhiyallahu
‘anhu pernah mendatangi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, ia
berkata: “Sungguh aku ingin berperang, dan aku datang meminta petunjuk
kepada engkau?”, beliau bersabda: “Apakah kamu memiliki ibu?”, ia
menjawab: “Iya”, beliau bersabda: “Pergilah dan tinggallah bersamanya,
karena sesungguhnya surga pada kedua kakinya.” HR. Al Hakim, beliau
berkata: “Hadits ini adalah yang shahih sanadnya dan belum disebutkan
oleh kedua imam (Yaitu Imam Bukhari dan Muslim).
3- Kenapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan seorang
pemuda yang telah membuat ibunya menangis untuk kembali membuatnya
tertawa.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ ( أَتَى رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي
جِئْتُ أُرِيدُ الْجِهَادَ مَعَكَ أَبْتَغِي وَجْهَ اللَّهِ وَالدَّارَ
الْآخِرَةَ وَلَقَدْ أَتَيْتُ وَإِنَّ وَالِدَيَّ لَيَبْكِيَانِ قَالَ
فَارْجِعْ إِلَيْهِمَا فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا ).
Artinya: “Abdullah bin ‘Amr berkata: “Seseorang pernah mendatangi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata: Wahai Rasulullah,
sungguh aku datang ingin berjihad bersama, aku berharap wajah Allah dan
kehidupan ahirat, dan aku telah datang dalam keadaan kedua orang tuaku
benar-benar menangis?”, beliau menjawab: “Kalau begitu, kembalilah
kepada keduanya, buatlah mereka berdua tertawa sebagaimana kamu telah
membuat mereka berdua menangis.” HR. Ibnu Majah, Abu Daud dan An Nasai.
Sobat …
Sungguh pemandangan yang terindah, yang sangat sulit dilupakan bagi
seorang anak shalih. semoga Allah Ta’ala membantu kita mewujudkannya.
Allahumma amin.
—
Penulis: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc
Artikel Muslim.Or.Id
Posting : Yogi Pangestu copas dari Khumaira Yunies ( Hayun Nisa Az-Zahra')