Sabtu, 10 Agustus 2013

Islam Memandang Syair

Islam Memandang Syair

July 2nd 2010 by Abu Muawiah | Kirim via Email
19 Rajab
Islam Memandang Syair
Allah Ta’ala berfirman:
وَالشُّعَرَاء يَتَّبِعُهُمُ الْغَاوُونَ. أَلَمْ تَرَ أَنَّهُمْ فِي كُلِّ وَادٍ يَهِيمُونَ. وَأَنَّهُمْ يَقُولُونَ مَا لا يَفْعَلُونَ. إِلاَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَذَكَرُوا اللَّهَ كَثِيرًا وَانتَصَرُوا مِن بَعْدِ مَا ظُلِمُوا
“Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap- tiap lembah. Dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)? Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman.” (QS. Asy-Syu’ara`: 224-227)
Ubay bin Ka’ab telah mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ مِنْ الشِّعْرِ حِكْمَةً
“Sesungguhnya di antara syair itu ada yang merupakan hikmah.” (HR. Al-Bukhari no. 6145)
Dari Al-Bara` bin ‘Azib radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Hassan bin Tsabit pada perang Quraizhah:
اهْجُ الْمُشْرِكِينَ فَإِنَّ جِبْرِيلَ مَعَكَ
“Seranglah kaum musyrikin (dengan syairmu), karena Jibril bersamamu.” (HR. Al-Bukhari no. 6153 dan Muslim no. 2486)
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiallahu anhuma dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
لَأَنْ يَمْتَلِئَ جَوْفُ أَحَدِكُمْ قَيْحًا يَرِيهِ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَمْتَلِئَ شِعْرًا
“Sesungguhnya perut salah seorang di antara kalian penuh dengan nanah hingga merusak ususnya, itu lebih baik daripada perutnya penuh dengan syair (sajak).” (HR. Al-Bukhari no. 6154 dan Muslim no. 2258)
Penjelasan ringkas:
Syair adalah suatu ucapan dalam bentuk sajak, yang jika isinya baik maka dia adalah kebaikan dan jika isinya jelek maka dia adalah kejelekan. Karenanya jika isi syair tersebut mengandung suatu keutamaan atau dorongan untuk berakhlak dengan akhlak yang mulia, maka itu adalah syair yang terpuji dan dianjurkan. Akan tetapi jika isinya selain daripada itu, seperti mengandung celaan kepada seorang muslim, atau mengolok-olok kaum muslimin, atau mengajak kepada perbuatan kefasikan dan kebejatan hawa nafsu, maka itu adalah syair yang tercela, yang telah ditahdzir oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Incoming search terms:

  • Hukum syair
  • syair
  • syair islam
  • syair dalam islam
  • hukum sunnah syair salaf puisi
Referensi : http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4357288234298053963#editor/target=post;postID=5165461544100370286

Tidak ada komentar:

Posting Komentar